Elang yang Terbang Tinggi dari Kebon Kelapa: Kisah Abdul Muis
Elang yang Terbang Tinggi dari Kebon Kelapa: Kisah Abdul Muis
Di tengah rimbunnya Kebon Kelapa, Jakarta, lahirlah seorang anak bernama Abdul Muis pada 3 Juli 1883. Ia tumbuh dalam lingkungan sederhana, namun memiliki semangat belajar yang tinggi.
Muis menempuh pendidikan di sekolah Belanda dan menjadi salah satu murid terbaik. Ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas Leiden di Belanda, di mana ia aktif dalam organisasi mahasiswa dan gerakan nasionalisme.
Setelah lulus, Muis kembali ke Indonesia dan menjadi jurnalis di surat kabar Pewarta Deli. Tulisan-tulisannya yang tajam dan kritis terhadap pemerintah kolonial Belanda membuatnya dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional.
Selain sebagai jurnalis, Muis juga seorang penulis yang produktif. Novelnya yang berjudul Salah Asuhan (1928) menjadi salah satu karya sastra Indonesia yang paling terkenal dan berpengaruh.
Abdul Muis meninggal dunia pada 17 Juni 1959. Ia dikenang sebagai salah satu pelopor pergerakan nasional Indonesia dan tokoh sastra yang berjasa dalam perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
| Nama | Tanggal Lahir | Tanggal Meninggal |
|---|---|---|
| Abdul Muis | 3 Juli 1883 | 17 Juni 1959 |